article-image

Sumber Gambar: Ada dua penyebab penyakit layu pada tanaman, yaitu jamur dan bakteri. Apa saja perbedaannya?

Baca Juga

Penyakit layu tanaman yang disebabkan oleh jamur disebut dengan layu fusarium. Jamur Fusarium oxysporum adalah agen yang menyebabkan penyakit ini. Sementara itu, layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Perbedaan sebab penyakit berpengaruh pada aplikasi pengendaliannya. Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing penyakit tersebut.

Layu Fusarium

Fusarium oxysporum berkembang biak dengan baik pada kondisi lingkungan lembab. Maka dari itu, penyakit ini biasanya menyerang ketika musim hujan tiba. Air hujan meningkatkan kelembaban, menimbulkan genangan air, dan menurunkan pH tanah. Kondisi demikian sangat baik untuk pertumbuhan Jamur Fusarium.

Infeksi layu fusarium terjadi pada leher batang bawah tanaman yang bersinggungan dengan tanah. Batang tersebut akan** membusuk dan berwarna coklat**. Kelembaban tanah yang semakin tinggi dapat menyebabkan leher batang berubah warna menjadi putih-keabuan dan membentuk massa spora. Infeksi kemudian dapat menjalar ke akar tanaman sehingga terjadi busuk basah. Bagian ranting dan daun juga dapat terserang infeksi sehingga dapat menyebabkan kematian tanaman. Serangan Fusarium terjadi saat tanaman masih muda ataupun sudah dewasa.

Gejala layu fusarium adalah kelayuan pada tanaman di siang hari. Pada pagi hari tanaman masih tampak segar. Menjelang pukul 10.00 - 14.00 tanaman terlihat layu dan tidak kokoh. Di sore hari saat sinar matahari tidak terik, tanaman akan segar kembali. Tidak terdapat lendir dan bau menyengat saat serangan terjadi. Jika bagian tanaman yang terserang dicelupkan dalam air, maka tidak terjadi perubahan warna pada air tersebut. Beberapa cara pengendalian layu fusarium adalah

  • Memakai varietas tanaman unggul dengan daya tahan tinggi terhadap penyakit
  • Memberikan fungisida berbahan aktif binomil
  • Mengendalikan nematoda tanah yang menyebabkan luka pada akar
  • Memanfaatkan jamur Trichoderma sebagai agen hayati pengendali Fusarium
  • Mencegah infeksi dengan menjaga salinitas lahan dan alat-alat pertanian

Layu Bakteri

Bakteri Pseudomonas solanacaearum berkembang biak lebih cepat dari pada jamur Fusarium oxysporum. Maka dari itu, serangan bakteri ini lebih mematikan. Dalam waktu tiga hari tanaman dapat memasuki fase kritis jika penyakit tidak segera ditangani. Untuk membedakan penyakit layu fusarium dan layu bakteri, potong bagian akat atau bagian tanaman lain yang terinfeksi. Jika potongan tersebut berbau dan berlendir, maka serangan disebabkan oleh bakteri. Potongan bagian tanaman yang terinfeksi bakteri juga akan mengeluarkan asap saat dicelupkan dalam air. Layu bakteri terjadi sepanjang hari. Maka dari itu, baik saat pagi, siang, atau sore hari tanaman akan mengalami kelayuan. Beberapa cara pengendalian layu bakteri adalah sebagai berikut:

  • Memanfaatkan Pseudomonas flourescens atau Bacillus substilis sebagai agen hayati pengendali Pseudomonas solanacaearum
  • Menggunakan pupuk kandang yang sudah masak dan terfermentasi untuk meningkatkan jumlah bakteri baik
  • Menggunakan pupuk urea dengan dosis yang tepat
  • Mencelupkan tanaman pada bakterisida yang mengandung bahan aktif agrimicin
  • Mengatur sistem irigasi lahan agar tidak terjadi genangan air Demikian perbedaan mengenai layu fusarium dan layu bakteri. Untuk panduan lengkap lainnya mengenai cara pengendalian penyakit tanaman, Sobat Tania dapat memanfaatkan fitur-fitur di Aplikasi Dokter Tania.
Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi